KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah.
Makalah ini membahas “Berita yang terkait dengan Manusia dan Penderitaan”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar
– besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Depok,
19 Mei 2014
Penulis
(
Muhammad Abi Arifianto)
Hughes Jadi Fobia Lemari Sejak Nonton Film Horor
(Foto:
Metro.co.uk)
Liputan6.com,
London Film horor
bisa membuat seseorang menjadi fobia. Ia adalah Kristie Hughes, gadis berusia
20 tahun yang takut dengan lemari sejak menonton film horor Godsend pada
2004 yang dibintang Robert De Niro. Dalam film tersebut ada adegan anak
laki-laki yang diseret ke dalam lemari.
Untuk menghindari lemari, gadis ini memilih meletakkan tempat tidurnya menjauh dari lemari. Ia takut ada monster melompat dari lemarinya.
Selain fobia lemari Hughes tak bisa menonton film seperti The Lion, The Witch And The Wardrobe, atau Monsters Inc. Bahkan Hughes menghindari lemari saat berbelanja di toko furniture. "Lemari tua seperti yang ada di Narnia merupakan ketakutan terbesar saya,
"Mereka terlihat benar-benar menyeramkan," kata Hughes seperti dilansir Metro, Rabu (14/5/2014).
Hughes mengumpulkan keberanian hingga usia 19 tahun untuk membeli lemari pertamanya. Ia memilih mencat putih untuk mengurangi terlihat menakutkan. "Saya menggunakan yang banyak lemarinya untuk menghindari menggunakannya dan tempat tidur saya harus menghadap jauh sehingga saya tak perlu melihat mereka (lemari)," kata wanita yang menjadi pelayan bar di Merseyside.
Untuk menghindari lemari, gadis ini memilih meletakkan tempat tidurnya menjauh dari lemari. Ia takut ada monster melompat dari lemarinya.
Selain fobia lemari Hughes tak bisa menonton film seperti The Lion, The Witch And The Wardrobe, atau Monsters Inc. Bahkan Hughes menghindari lemari saat berbelanja di toko furniture. "Lemari tua seperti yang ada di Narnia merupakan ketakutan terbesar saya,
"Mereka terlihat benar-benar menyeramkan," kata Hughes seperti dilansir Metro, Rabu (14/5/2014).
Hughes mengumpulkan keberanian hingga usia 19 tahun untuk membeli lemari pertamanya. Ia memilih mencat putih untuk mengurangi terlihat menakutkan. "Saya menggunakan yang banyak lemarinya untuk menghindari menggunakannya dan tempat tidur saya harus menghadap jauh sehingga saya tak perlu melihat mereka (lemari)," kata wanita yang menjadi pelayan bar di Merseyside.
Fobia
merupakan ketakutan yang ekstrem dan irasional. Biasanya ketakutan tersebut
dirangsang oleh benda tertentu atak keadaan yang membuat hidup Anda tersiksa.
Profesor Isaac Marks dari King College London Institute of Psychiatry
menjelaskan, sebenarnya Anda tak perlu hidup dengan fobia karena semua fobia
bisa diobati.
"Siapa pun tak perlu terus menderita... Orang-orang bisa mengatasi fobianya dengan baik," kata Profesor Marks seperti dikutip NHS.
Tak tahu persis bagaimana fobia bisa terjadi. Tapi diperkirakan fobia berasal dari masa kanak-kanak antara usia empat sampai delapan tahun.
"Siapa pun tak perlu terus menderita... Orang-orang bisa mengatasi fobianya dengan baik," kata Profesor Marks seperti dikutip NHS.
Tak tahu persis bagaimana fobia bisa terjadi. Tapi diperkirakan fobia berasal dari masa kanak-kanak antara usia empat sampai delapan tahun.
Hal
tersebut berkaitan dengan Manusia dan Penderitaan, dalam hal ini wanita
tersebut mendapatkan penderitaan secara psikologi/ batin(Ketakutan). seperti yang
di ketahui Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu
yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang
amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat
manusia berkejatuhan mental.
PENJELASAN TENTANG PHOBIA
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan)
terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan
untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu. Bedanya sama rasa takut biasa
adalah, hal yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk sebagain besar
orang.
Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh,
seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada
sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju,
phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.
PENYEBAB
SESEORANG MERASA KETAKUTAN
Pada saat ketakutan, seseorang bisa gemetar dan gugup.
Susunan kata-katanya menjadi kacau balau. Sering salah-salah ucap. Kadang bulu
kuduk merinding. Tidak berani melihat objek yang membuat takut. Terduduk gemetar
dan diam. Tidak berani saling menatap mata. Kadang juga kabur menjauh dari hal
yang menakutkan.
Ekspresi takut sangat kentara. Sekurang-kurangnya orang akan
menunjukkan kegelisahan. Begitu kuatnya dorongan fisiologis dari rasa takut
sehingga orang banyak memberikan perhatian terhadap emosi ini. Hal-hal yang
dapat menyebabkan seseorang menjadi ketakutan yakni:
- Claustrophobia dan Agoraphobia: claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup
- Agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
- Gamang: merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
- Kegelapan: takut bila berada di tempat gelap.
- Kesakitan: ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
- Kegagalan: ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Ada
empat kategori takut yang berbeda, yakni :
- Takut pada kejadian interpersonal. Misalnya takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan diserang orang lain.
- Takut karena permasalahan eksistensial. Misalnya takut pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit.
- Takut pada binatang. Misalnya takut pada binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptil, seperti ular.
- Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya takut pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut melakukan perjalanan sendirian, dan lainnya.
Penderitaan
adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang
dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami
penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas
dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang
berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat
tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang
lain.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau
jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan
yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis
bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan
agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia
adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus
ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah
problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus
menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan
mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan
akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
- nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
- terjadinya konflik sosial budaya
- cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya
kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan
baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat
tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam
hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan
mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang
diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
- agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
- regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
- fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
- proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
- Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
- narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
- autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
- kota – kota besar
- anak-anak muda usia
- wanita
- orang yang tidak beragama
- orang yang terlalu mengejar materi
Pengaruh penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar